Friday, March 17, 2017

Hanya ada satu di Asia bahkan Dunia, Museum Timah Indonesia di Pangkalpinang

Timah adalah penghasil utama dari Pulau Bangka, selain Lada dan Karet.  Pulau Bangka, semenjak dari zaman penjajahan dulu, telah dikenal akan Timahnya. Oleh karena itu, perkembangan kemajuan teknologi penambangan Timah, semua terjadi di Pulau Bangka ini.  Dan sadarkah anda, perkembangan Teknologi Pertimahan di Pulau Bangka, diabadikan dan di simpan dalam suatu Museum? dan hanya ada 1 di Asia bahkan Dunia, dan hanya ada di Indonesia. Sebagai anak bangsa tentu saja kita cukup bangga. Museum tersebut dikenal dengan nama Museum Timah Indonesia. Museum pertama tentang Teknologi Pertimahan di Indonesia, bahkan di Dunia. Museum Timah Indonesia, berada di Pangkal pinang, ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 
Museum Timah Indonesia terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 179, Pangkal Pinang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Museum Timah Indonesia, sebelumnya adalah rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW). Rumah Dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW), ini memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi kemerdekaan Republik Indonesia, dan juga merupakan salah satu objek wisata sejarah yang ditawarkan oleh Pulau Bangka. Di dalam museum ini menyimpan catatan perjalanan panjang sejarah pertimahan di Pulau Bangka dan Pulau Belitung dan juga sejarah pertimahan dunia.
Museum Timah Bangka

Pada tahun 1958, dengan tujuan untuk mencatat sejarah Pertimahan di Pulau Bangka dan Belitung, serta memperkenalkannya kepada masyarakat luas dan masyarakat dunia, serta sebagai salah satu tujuan dan objek wisata yang ditawarkan oleh Bangka Belitung, Museum Timah Indonesia pun didirikan. Berdirinya museum ini berawal pada tahun 50-an ketika waktu itu didalam kegiatan pertambangannya, banyak sekali ditemukan benda-benda atau alat-alat pertambangan tradisional yang digunakan oleh penambang zaman dahulu kala, terutama pada zaman Penjajahan Belanda dulu.

Sedangkan peresmian Museum Timah itu sendiri, baru dilakukan sekaligus dibuka pada tanggal 2 Agustus 1997. Sampai saat artikel ini ditulis, museum ini sangatlah berguna bagi kita dikarenakan didalamnya kita bisa mengetahui sejarah panjang pertimahan di Pulau Bangka dan Belitung, perkembangan teknologi pertambangannya semenjak dari zaman penjajahan Belanda dulu hingga masa sekarang ini.

Tahun 2010 yang lalu, melihat perkembangan dari museum timah itu sendiri, dan melihat besarnya minat dari masyarakat luas, serta wisatawan yang datang dan mengunjungi Museum Timah pada akhirnya dilakukanlah rehabilitasi secara menyeluruh, tata letak museum yang lebih memfokus pada pertambangan. Berbagai macam koleksi materi yang ada di dalam museum juga ditambah sehingga alur cerita sejarah pertambangan timah itu sendiri menjadi semakin nampak.

PT Timah Tbk sebagai BUMN, badan usaha milik negara, telah berkomitmen untuk memajukan museum ini, terlihat dari kerjasama yang dijalinnya dengan pemerintah daerah setempat, baik provinsi maupun kabupaten/kota melalui dinas pariwisata dan dinas pendidikan.

Para wisatawan dan pengunjung, yang datang dan berkunjung ke museum ini tidak akan dipungut biaya sama sekali, bahkan bagi pengunjung yang masih sebagai pelajar, akan mendapatkan kenang-kenangan dari Museum Timah Indonesia, karena atas komitmen PT Timah Tbk sendiri, dana pengelolaan museum timah Indonesia, sepenuhnya dari PT Timah Tbk.

Melihat perkembangan sejarah Teknologi Pertimahan, Museum Timah Indonesia, sangatlah bermanfaat bagi dunia pendidikan dan tentu juga bagi masyarakat luas pada umumnya yang ingin mengetahui sejarah pertimahan bangka belitung. Bahkan sekarang telah benyak menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Bangka Belitung, selain terkenal dari objek wisata alamnya yakni berupa pantai yang sangat indah dan eksotis, terkenal juga sebagai salah satu tujuan wisata sejarah. Dan Museum Timah Indonesia ini, menjadi salah satu dari sekian banyak objek wisata sejarah yang menjadi tujuan wisata sejarah bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang ada di Pulau Bangka dan Belitung ini. Selain itu, Museum Timah Indonesia ini adalah satu-satunya di Asia, bahkan Dunia.

Gedung tempat Museum ini juga merupakan salah satu tempat bersejarah, disamping koleksi-koleksi museumnya tentang sejarah penambangan timah, karena pernah beberapa kali menjadi tempat perundingan atau diplomasi antara pemimpin republik Indonesia yang diasingkan ke Bangka dengan Pemerintah Belanda dan United Nations Commission for Indonesia (UNCI).

Pada tanggal 7 Mei 1949, utusan dari Indonesia yang dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan utusan dari Kerajaan Belanda yang dipimpin oleh H.J. Van Royen, melakukan perundingan di Gedung Museum Timah ini, yang pada akhirnya lahirlah Roem-Royen Statement.

No comments:

Post a Comment