Thursday, March 16, 2017

Pulau Timah yang eksotis

Pulau Bangka, penghasil Timah terbesar ke dua dunia, dan juga pengekspor Timah terbesar pertama dunia. Siapa yang tidak kenal dengan Timah, bahan baku yang bisa digunakan dalam berbagai macam produk. Mulai dari sebagai pembungkus makanan sampai dengan barang elektronik. Atau bahkan, mungkin Handphone atau komputer yang anda gunakan sekarang ini bahan baku timahnya berasal dari Pulau Bangka. Begitu terkenalnya Bangka akan timahnya, sebagian besar masyarakat Indonesia, mengenal bangka dengan Pulau Timah. Sejak zaman penjajahan dulu, Pulau Bangka adalah idola negara eropa, negara tirani dan negara penjajah. Karena timah merupakan salah satu dari logam mulia. 
Balok Timah

Akibat dari sebagai penghasil Timah terbesar dunia ini, selain dampak positif yang dihasilkan dari penghasil Timah terbesar dunia, tentulah banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkannya. Dampak terbesar dari penghasil Timah terbesar tadi adalah ekosistem dan alam pulau bangka mendapatkan yang paling banyak mendapatkan dampak negatifnya. Seperti kita ketahui, dalam mengeruk dan mengambil pasir timah, tentulah dilakukan dengan cara-cara konvensional yakni dilakukan dengan cara ditambang. Akibat dari penambangan ini, keadaan alam, ekosistem, serta iklim di Pulau Bangka banyak sekali mengalami perubahan dan kerusakan yang sangat besar.  

Apabila ada dari anda yang pernah pergi berwisata ke Pulau Bangka dengan menggunakan transportasi udara, tentulah pernah melihat dari atas, dari dalam pesawat, bagaimana rusaknya lama Pulau Bangka ini. Bekas-bekas penambangan Timah ini, begitu sangat terlihat dengan jelasnya dari atas. Tanah, berlubang dimana-mana, membentuk danau-danau buatan baru, yang sangat mengkhawatirkan. Seakan-akan, Pulau Bangka ini suatu saat nanti akan tenggelam dan hilang dari peta dunia, apabila tidak dilaksanakan upaya-upaya pencegahan dan perbaikan atas alam Pulau Bangka itu. 

Apalagi semenjak zaman reformasi, rakyat begitu bebasnya menggarap dan mengeruk hasil bumi bangsa Indonesia ini, masyarakat Bangka, bahkan ada yang datang dari luar Pulau Bangka seperti dari Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, bahkan ada dari Pulau Kalimantan dan Papua. Dengan peralatan seadanya, dan merakyat, masyarakat Bangka mengeruk dan menggali tanah alam Pulau Bangka demi mendapatkan pasir Timah dengan harapan akan mendapatkan penghasilan yang memadai. Memang tidak dapat dipungkiri, dari penambangan rakyat itu, atau yang oleh orang Bangka disebut sebagai Tambang TI atau Tambang Inkonvensional, ada sebagian dari orang Bangka yang berusaha dalam Tambang TI ini mendapatkan hasil yang sangat luar biasa, menjadi orang kaya baru, atau istilah kerennya OKB, Orang Kaya Baru. Bahkan ada yang tadinya bukan siapa-siapa, karena berhasil dalam Tambang TI, menjadi OKB Orang Kaya Baru, dengan uang yang dimilikinya, mencalonkan diri sebagai pejabat daerah. Dan celakanya, mereka terpilih.

Akan tetapi, walaupun demikian, tidaklah semua masyarakat Bangka seperti itu, masih banyak orang-orang yang peduli akan lingkungan, peduli dengan dampak yang ditimbulkan dari penambangan-penambangan rakyat atau penambangan liar tersebut. Begitu juga, dengan pemerintah daerahnya, berbagai daya dan upaya dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan orang-orang yang peduli Lingkungan Hidup dalam melestarikan Alam Pulau Bangka dan memperbaikinya.

Karena itu, saat ini Pemerintah Daerah (PEMDA) di Pulau Bangka mulai  berupaya untuk memperkenalkan objek-objek wisata yang ada di Pulau Bangka. Mulai dari wisata alamnya, seperti pantai dan pemandian air Panas, wisata sejarah, seperti tempat pembuangan dari Bapak Proklamator Indonesia, yakni Ir. Soekarno, wisata Sosial Budaya Masyarakat Bangka Belitung, yang sangat beragam dan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya di Pulau Bangka. 

Selain itu juga, Pemerintah Daerah juga memperkenalkan keindahan alam yang eksotis dan menakjubkan itu, Pemda Pulau Bangka melakukan berbagai upaya dalam mempromosikan objek wisata yang ada di Pulau Bangka itu.

No comments:

Post a Comment